Keberanian Nabi Musa

Keberanian Nabi Musa

Keberanian Nabi Musa dan Harun melawan penyihir Firaun


Hijaz.web.id
– Kisah nabi Musa as. keberaniannya untuk menyadarkan Firaun dari kesombongannya yang menganggap dirinya sebagai Tuhan. Selain itu, Firaun juga menindas bangsa Yahudi yang mendiami wilayah Mesir.





Masa kecil nabi Musa as. sejatinya berada dalam lingkungan istana, hal ini tak lepas dari takdir yang akhirnya membawa Sitti Asiah istri Fir’aun menemukan bayi Musa As. yang dihanyutkan di Sungai Nil, namun dalam proses pendewasaan-nya Nabi Musa Every bit. akhirnya memilih untuk keluar istana dan meninggalkan negeri Mesir, dan pada akhirnya bertemu dan tinggal bersama Nabi Syu’aib.

Ketika nabi Musa menerima wahyu, maka tujuan dakwahnya adalah menyadarkan Firaun dari kesombongannya. Pada saat datang menemui Firaun di istana. Sang raja yang Maha dzolim itu malah menentang Nabi Musa untuk menghadapi para tukang sihir pilihannya.




Kisah ini tergambar dalam surah Thaha ayat 55 – 69, ketika berhadapan dengan Firaun inilah Allah S.W.T. memberikan mukjizat kepada Nabi Musa Every bit. saat mengetahui bahwa para tukang sihir Firaun mampu mengubah seutas tali menjadi ular. Maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala mewahyukan nabi Musa untuk melemparkan tongkatnya;



Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir belaka. Dan tidak akan menang tukang sihir itu dari mana saja ia datang“. (QS Thaha ; 69).

Dan benar saja tongkat Nabi Musa berubah menjadi ular dan membinasakan seluruh tipudaya para penyihir Firaun, pada akhirnya mukjizat Nabi Musa As. tersebut membuat penyihir tersebut bertobat dan mempercayai bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah Rab yang Maha Agung lagi yang Maha Kuasa.



Baca Juga :   Sikap Awal Gerakan Putaran Lengan Adalah

Lalu tukang sihir itu tersungkur dengan bersujud, seraya mengatakan kami telah percaya kepada Tuhan Harun dan Musa“. (QS Thaha : 69 – 70).

Kisah Nabi Musa Alaihissalam seharusnya menyadarkan kita akan arti keberanian dalam memperjuangkan kebenaran. Berani karena benar yang tak surut oleh kekuasaan dan ancaman. Nabi Musa Equally. bersama Nabi Harun Every bit. berani memasuki istana Firaun dan berdakwah langsung kepada sang Maha raja yang Zalim, meski di awal sempat di hinggapi rasa ragu karena melihat para kemampuan para penyihir Firaun. Nabi Musa Alaihissalam berserah atas kuasa Allah S.Westward.T kepadanya dan akhirnya mukjizatnya itulah yang menyebabkan para Penyihir itu bertobat.

Dalam hidup di masa kini, kita memang manusia biasa yang tentunya tak berhak meminta mukjizat kepada Allah ketika dihadapkan pada masalah dan musibah, tapi ingatlah manusia biasa seperti diri kita ini memiliki sebuah doa yang menjadi ujung atas sebuah usaha kita.




Memang kita tidak punya tongkat yang bisa berubah menjadi ular yang dapat membuka pintu keberhasilan sebuah perjuangan seperti layaknya Nabi Musa. Namun ingatlah, Allah telah menjanjikan sebuah kemudahan ketika menghadapi kesulitan “fainnama’al Usri Yusro Inna ma’al Usri Yusron” karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.




Wallahu A’lamu Bishawab.

(hijaz.web.id)

Keberanian Nabi Musa

Source: https://www.hijaz.web.id/2016/09/kisah-musa-harun-dan-penyihir-firaun.html