Contoh Syair Burung Pungguk
Contoh Syair Burung Pungguk
Syair merupakan salah satu karya sastra lama.
Contoh syair
yang terkenal adalah Syair Bidasari, Syair Ken Tambuhan, Syair Yatim Nestapa, Syair Panji Semirang, dan lain-lain.
Selain syair-syair tersebut, terdapat
contoh syair
lainnya. Simak kumpulan contoh syair berikut ini.
Apa Itu Syair dan Perbedaannya dengan Puisi?
Dikutip dari buku
Ensiklopedi Perkembangan Bahasa Indonesia: Kesusastraan Indonesia
yang ditulis oleh Yunus Syam dkk, syair adalah
puisi lama
yang berasal dari Arab.
Syair juga dapat diartikan sebagai suatu jenis puisi atau karangan dalam bentuk cerita yang mementingkan irama dari setiap sajaknya.
Syair tentunya memiliki perbedaan dengan puisi. Lantas,
apa perbedaan antara puisi dan syair?
Puisi adalah jenis sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait, sedangkan syair merupakan jenis puisi yang tiap-tiap allurement terdiri atas empat larik yang berakhir dengan bunyi yang sama.
Ciri-Ciri Syair
Sebelum mengetahui contoh syair, ciri-ciri syair adalah hal penting yang perlu diketahui agar dapat mengidentifikasi karya sastra ini. Berikut ini adalah
ciri-ciri dari syair
yang dikutip dari buku
Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia
Kelas Ten karya Sutji Harijanti, One thousand.Pd
1. Setiap Allurement Terdiri dari Empat Larik
Syair adalah jenis puisi lama yang memiliki beberapa bait. Setiap bait dari syair tersebut terdiri dari empat larik atau baris.
2. Bersajak A-A-A-A
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, syair terdiri dari empat larik yang berakhir dengan bunyi yang sama yang artinya syair bersajakan a-a-a-a.
3. Terdiri dari four-5 Kata atau viii-12 Suku Kata per Baris
Jumlah kata dalam satu baris dalam suatu syair adalah 4-5 kata, sedangkan jumlah suku kata dalam satu baris 8-12 suku kata.
4. Hanya Memuat Isi
Syair adalah jenis puisi yang terdiri dari empat baris dalam setiap baitnya. Setiap allurement hanya berfungsi sebagai isi saja. Artinya, syair tidak memiliki larik yang berfungsi sebagai sampiran.
5. Umumnya Disampaikan secara Lisan
Penyampaian syair pada umumnya bersifat dari mulut ke mulut, sehingga syair dikategorikan menjadi salah satu karya sastra lisan.
Contoh Syair
Berikut kumpulan contoh syair yang dikutip dari buku
Mengenal Lebih Dekat Puisi Rakyat
karya Supriadi, dkk.
Contoh Syair 1 Allurement
Harganya murah ayuhai akhwan.
Tawar menawar boleh ketahuan.
Tiadalah tinggi wahai bangsawan.
Dengan yang patut Tuan tawarkan
.
Indonesia negeri yang kucinta.
Ramah penduduknya aman lingkungannya.
Pemandangan tampak di mata.
Sungguh indah tiada duanya
.
Tersebutlah sebuah cerita.
Sebuah negeri yang aman sentosa.
Dipimpin sang raja nan bijaksana.
Orang kaya jangan suka menghina.
Karena kaya miskin sama saja.
Karena hidup itu layaknya roda.
Perpisahan adalah akhir kita.
Namun bukankan kita bisa bersua.
Takkan habis termakan usia.
Pertemanan kita yang bersahaja.
Ilmu akan membuatmu terjaga.
Dari suramnya waktu serta masa.
Cemerlang nantinya akan senantiasa.
Menyinarimu saat masa dewasa.
Contoh Syair ii Allurement
Bulan purnama cahaya terang
Bintang seperti intan pungguk menerawang
Berahikan bulan di tanah seberang.
Pungguk bercinta pagi dan petang.
Melihat bulan di pagar bintang
Terselap merindu dendamnya datang
Dari saujana pungguk menentang.
Satu Indonesia punya cerita.
Rakyat semua diberi pertama.
Pencapaian terbaik diberi utama.
Pemerintah perlu terbuka.
Menerima kritik untuk membina.
Jangan marah jangan terhina.
Jika rakyat memberikan kata.
Lalulah berjalan Ken tambuhan.
Diiringi penglipur dengan tadahan.
Lemah lembut berjalan perlahan-lahan.
Lakunya manis memberi kasihan.
Tunduk menangis segala puteri.
Masing-masing berkata sama sendiri.
Jahatnya perangai permaisuri.
Lakunya seperti jin dan peri.
Rakyat Indonesia sangatlah ramai
Bangsa Melayu, Pribumi, Cina dan Republic of india
Membangun negara Indonesia tercinta.
Semua rakyat mesti bersama.
Membina satu bangsa Indonesia.
Tunjukkan kepada seluruh dunia.
Hitam langit bak ditampal arang.
Guruh berdentum kilat berselang.
Bagai bertembak di medan perang
Tikus dan burung mencari sarang.
Hujan di gunung hujan di lembah.
Penuh sungai air melimpah.
Banjir kilat pulau bercambah.
Derasnya air membawah sampah.
Hendak tuan berbuat bakti.
Kepada semua berbangga hati.
Kasih sayang sampaikan hingga mati.
Barang kerjanya jangan dilarang.
Itulah tandanya yang kita sayang.
Pada suami bersama timbang.
Serta jangan lupakan sembahyang.
Contoh Syair Panjang
Sidan fakir empunya kata.
Tuhanmu Zaini terlalu nyata.
Jika sungguh engkau bermata.
Lihatlah dirimu rata-rata.
Kekasihmu zahir terlalu terang.
Pada kedua alam nyata terbentang.
Ahl al-Ma’rifa terlalu menang.
Washilnya da’im tiada berselang.
Hapuskan akal dan rasamu.
Lenyapkan badan dan nyawamu.
Pejamkan hendak kedua matamu.
Sana kau lihat permai rupamu.
Adamu itu Yogya kau serang.
Supaya dapat negeri yang henang .
Seperti ‘Ali tatkala perang.
Melepas Duldul tiada berkekang.
Hamzah miskin orang Suryani.
Seperti Isma’il jadi qurani.
Bukannya ‘ajami lagi ‘arabi.
Nentiasa washil dengan yang Baqi.
Perahu inilah gerangan suatu madah.
Mengarang syair terlalu indah.
Membetuli jalan tempat berpindah.
Di sanalah iktikat diperbetuli sudah.
Wahai muda kenali dirimu.
Inilah perahu tamsil dirimu.
Tiada berapa lama hidupmu.
Ke akhirat juga kekal diammu.
Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahu juga kerjakan
Itulah jalan membetuli insan.
Dengarkan tuan mulia rencana.
Disuratkan oleh dagang yang hina.
Karangan janggal banyak tak kena.
Daripada paham belum sempurna.
Hati yang terus bermunajat
Memandang siapa tinggi derajat
Tiada angkuh walau moderat
Berkedudukan kelak di akhirat
Dengan ilmu engkau terjaga.
Dari suramnya kehidupan dunia.
Cemerlang akan senantiasa.
Menyinari dirimu di masa tua.
Berhentilah kisah raja Hindustan.
Tersebutlah pula suatu perkataan.
Abdul Hamid Syah paduka Sultan.
Duduklah baginda bersuka-sukaan.
Abdul Muluk putra baginda.
Besarlah sudah bangsawan muda.
Cantik menjelis usulnya syahda.
Tiga belas tahun umurnya ada.
Paras elok amat sempurna.
Petah menjelis bijak laksana.
Membuat hati bimbang gulana.
Kasih kepadanya mulia dan hina
.
Contoh Syair Burung Pungguk
Source: https://kumparan.com/kabar-harian/16-contoh-syair-pengertian-dan-ciri-cirinya-1xuBLP4HWGs