Illa Liya Budun

Illa Liya Budun

Dalam dunia dakwah Anda mungkin tidak asing dengan ayat
wama kholaqtul jinna wal insa illa liya’budun,
karena merupakan salah satu ayat tenar dan sering disampaikan oleh para dai. Ayat tersebut merupakan bunyi Al Qur’an surat Adz Dzariyat ayat 56 :

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

(tafsirweb.com)

Atau bisa juga diterjemahkan dengan arti : “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”. (kemenag)

Memaknai Wama Kholaqtul Jinna wal Insa Illa Liya’budun

Ayat di atas menjadi ayat fundamental bagi umat Islam dalam memaknai kehidupannya di atas dunia ini. Secara tegas ayat tersebut memberi arah tujuan dari penciptaan manusia dan jin adalah untuk beribadah kepada Alloh SWT.

Dengan arahan dari ayat tersebut, maka bagi seorang muslim tidak akan mengalami kebingungan lagi dalam memaknai hidupnya.

wama kholaqtul jinna wal insa illa liya'budun
Membantu warga yang terkena musibah merupakan bagian dari pengamalan QS. Adz Dzariyat 56. Foto : dok. MDMC

Faktanya memang tidak sedikit manusia di atas dunia ini sampai mengalami krisis mental karena tidak tahu akan tujuan hidupnya.

Yang terjadi kemudian, banyak hal tidak berguna dilakukan seseorang, menyia-nyiakan waktu yang diberikan Alloh SWT dan bahkan melakukan perbuatan-perbuatan tercela.

Mungkin berkenan baca : Khoirunnas Anfauhum Linnas

Padahal jika kita lihat isi ayat tersebut di atas, maka tugas manusia di dunia ini sudah jelas, beribadah kepada Alloh SWT. Pertanyaannya, ibadah yang seperti apa? Apakah hanya sholat, puasa, zakat dan haji?

Memaknai Ibadah

Beribadah disini diartikan sebagai aktifitas ritual penyembahan kepada Alloh SWT dalam ibadah khusus dan mewujudkan ajaran-ajaran Alloh SWT dalam Al Qur’an serta sunnah Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.

Sehingga makna ibadah yang dimaksut disini adalah mencakup ibadah khusus (mahdloh) dan umum (ghoiru mahdloh).

Baca Juga :   Rasul Allah Swt Yang Memperoleh Sebutan Khalilullah Bernama

Ibadah khusus adalah ritual ibadah tertentu yang secara teknis sudah disyaratkan oleh Al Qur’an dan Sunnah Nabi untuk dijalankan oleh umat Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Itu meliputi ketentuan rukun Islam dari sholat sampai dan ibadah tambahan lainnya seperti sholat dan puasa sunnah. Ibadah jenis ini sudah baku ketentuannya, tidak bisa dikurangi atau ditambah lagi. Juga termasuk ibadah-ibadah sunnah lain yang dituntunkan oleh Rosululloh SAW.

Sedangkan ibadah umum adalah segala aktifitas dalam kehidupan manusia yang diniatkan sebagai ibadah, membawa kemanfaatan (mashlahat) bagi sesama manusia dan diniatkan semata-mata untuk mencari ridho Alloh SWT.

Perlu diketahui bahwa ibadah umum ini cakupannya sangat luas, contoh adalah menuntut ilmu, bekerja, bertetangga bahkan sebuah senyum yang ikhlas diberikan kepada orang lain pun termasuk dalam ibadah ini. Menginfakkan harta benda, menolong orang kesusahan juga bagian dari ibadah jenis ini.

Dari penjelasan itu, maka ibadah yang diperintahkan oleh Alloh SWT dalam surat Adz Dzariyat 56 tersebut sangatlah luas.

Semua aktifitas kita yang bermanfaat bagi sesama manusia bisa bernilai ibadah, sepanjang sesuai dengan ketentuan ajaran Islam dan untuk mengharap ridho Alloh SWT.

Ibadah Wujud Ketaqwaan

Kemudian perlu diingat juga bahwa ibadah adalah wujud ketaqwaan kita kepada Alloh SWT, bukti dari keimanan yang ada dalam dada. Alloh SWT berfirman dalam QS. Al Hujurat ayat 13 :

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ – ١٣

Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.(kemenag)

Baca Juga :   What Did Black Beauty Learn From Farmer Gray

Dalam ayat tersebut jelas dinyatakan bahwa sesungguhnya manusia yang paling mulia menurut Alloh SWT adalah orang yang paling bertaqwa.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan, beribadah kepada Alloh SWT sebagai perwujudan QS. Adz Dzariyat 56 adalah wujud taqwa kita dan ikhtiar untuk menjadi manusia paling mulia dalam pandangan Alloh SWT.

Illa Liya Budun

Source: https://kemuhammadiyahan.com/wama-kholaqtul-jinna-wal-insa-illa-liyabudun/