Ana Uridu Artinya

Perkenalkan,  Ulil Abshor, salah satu alumni santri assalafiyah luwungragi, dan lulus Madrasah Aliyah Diniyah Manbaul Huda Assalafiyah,  Jadi santri , masuk  tahun  2007, lulus  tahun 2013, Sekarang domisili di Jakarta sebagai mahasiswa di STAI Imam Syafii Djakarta,Staff pengajar di KLC (karomah learning Centre) Jakarta, dan Sie.Dakwah Masjid Jami Al Karomah Jakarta.

Alkhamdulilah dengan izin Allah SWT, saya termasuk orang yang beruntung bisa mesantren di Assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes. Walaupun jarak rumah saya sangat dekat dengan pesantren tapi alkhamdulilah akhirnya saya pun bisa lulus /menyelesaikan study di pondok Pesantren Asssalafiyah tepatnya di tahun 2013 yaitu sampai class/jenjang Madrasah Aliyah Diniyah Manbaul Huda Assalafiyah.

Setiap orang punya story (cerita) yang berbeda-beda baik sebelum maupun ketika proses belajar di Assalafiyah. Dan tentunya rangkaian cerita itu sudah tertulis di lauhul Makhfudz sejak zaman azali kala. sebagai santri mengaku bahwa asal mula mesantren bukan karena kemauan sendiri tapi karena keadaan yang memaksa. Kala itu penulis baru lulus dari Human Brebes 01 dan punya keinginan untuk melanjutkan study di perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, tapi apalah daya takdir belum menentukan yang terbaik atau dalam kata lain tidak diterima diperguruan tinggi manapun, padahal kala itu penulis masuk rangking 3 besar dari 800 an siswa/I yang lulus ditahun itu.

“Ana urid, Wa anta turid, Wallahu fa’alu lima yurid” yah mungkin itulah ungkapan yang pas dari Nabi Ibrahim AS untuk keadaan diri penulis kala itu, “saya berkehendak,kamu berkehendak,tapi Allah lah yang paling berkehendak”.Tapi ending cerita penulis sangat bersyukur bisa mesantren di Assalafiyah karena disanalah penulis mengenal budipekerti, ilmu syariat terlebih lagi bisa/paham gramatikal bahasa arab sebagai bekal untuk mengarungi lautan ilmu agama. Sehingga dalam tulisan awal ini saya memberikan kesan dan pesan kepada pembaca bahwa budiman :

1. Bahwa semua takdir Allah itu sungguh sudah terangkai indah untuk hamba-Nya,tidak ada yang salah,tertukar ataupun salah alamat.
2. Setinggi apapun ilmu umum kita,tetep kita harus belajar ilmu agama sebagai basic/dasar dan pedoman hidup kita.

Mungkin itulah sebagian awal yang bisa dituangkan pada kesempatan yang berbahagia ini.

ALUMNI RASA SANTRI

Ulil Abshor