Sasaran Pendekatan Kognitif Yang Berorentasi Proses Penelitihan

Sasaran Pendekatan Kognitif Yang Berorentasi Proses Penelitihan

RuangJurnal.com – Kami melayani jasa Publikasi Jurnal Sinta Tercepat untuk berbagai kebutuhan anda, seperti kenaikan pangkat, syarat kelulusan, dan masih banyak lagi. Namun, sebelum itu, anda bisa menyimak bahasan di bawah ini mengenai Sasaran Kognitif


iv.4 PENERAPAN TAKSONOMI BLOOM UNTUK MERANCANG MATERI BUKU

Karena taksonomi Flower dimaksudkan untuk menentukan sasaran kognitif dari pembelajaran dan buku ajar juga dimaksudkan untuk mendukung materi pembelajaran, maka taksonomi Bloom bermanfaat dan dapat digunakan untuk merencanakan sasaran kognitif isi materi dari buku ajar.

Berdasarkan taksonomi Bloom ini, dapat dianjurkan bagi penulis pemula untuk mulai menulis buku dengan materi pencapaian tingkat kognitif yang rendah dulu, yaitu menulis buku yang berisi dengan pengetahuan saja. Semakin penulis menguasai materi dengan tingkat kognitif yang lebih tinggi, maka sasaran buku berikutnya dapat ditingkatkan level kognitifnya. Jika penulis pemula dengan pengetahuan kognitif yang masih rendah, mulai menulis buku dengan sasaran kognitif yang tinggi, akan banyak ditemui kesulitan-kesulitan dalam menulis buku ajarnya.

Saya juga menerapkan taksonomi Flower ini dalam merancang isi buku saya. Awal-awal mula menulis buku, saya mulai menulis buku dengan sasaran kognitif yang paling rendah terlebih dahulu. Semakin saya menguasai materi, berpengalaman dan menyukai menulis buku, saya tingkatkan menulis buku ajar dengan materi kognitif yang lebih tinggi.


4.four.ane Sasaran Kognitif Buku adalah Pengetahuan (Knowledge atau Retrieve)

Disarankan untuk penulis pemula, menulis buku ajar mula-mula sebaiknya dimulai dengan sasaran kognitif yang paling rendah dulu. Buku ajar dengan sasaran kognitif paling rendah ini hanya berisi dengan materi pengetahuan saja untuk menyediakan pembaca mendapatkan pengetahuan yang lengkap dan ber manfaat yang dibutuhkan.

Penulis buku ajar dengan materi pengetahuan ini tidak per lu mengembangkan materi sendiri, cukup mengambil materi pengetahuan dari sumber yang tersedia seperti buku, majalah, cyberspace, dan media digital lainnya. Sekarang dengan adanya internet, menulis buku dengan materi pengetahuan ini menjadi lebih mudah karena hampir semua materi pengetahuan yang di butuhkan untuk menulis buku tersedia di net dan sebagian besar tidak berbayar. Penulis cukup mengidentifikasi, mengam bil, mengumpulkan fakta dan informasi dan menyusunnya da lam bab-bab di buku.


Contoh buku saya yang hanya berisi dengan pengetahuan adalah buku dengan judul Pengenalan Komputer: Dasar Ilmu Komputer, Pemrograman, Sistem Informasi, dan Intelegensi Buatan. Buku ini merupakan buku kedua yang saya tulis. Saya sudah mulai mengumpulkan bahan dan menulis buku ini sejak tahun 1982 dan selesai dan diterbitkan di tahun 1985. Pada waktu itu belum ada mesin pencari informasi seperti Google atau sejenisnya, sehingga saya mengumpulkan bahan materi buku ini lewat buku-buku ajar dan majalah. Saya rajin ke perpustakaan untuk meminjam buku-buku mengenai komputer dan menghabiskan banyak uang untuk membeli buku-buku teks dan majalah-majalah luar negeri di toko-toko buku untuk mendapatkan pengetahuan yang saya butuhkan.

Di buku ini saya tidak memberikan pendapat-pendapat atau opini secara pribadi atau mendiskusikan secara mendalam suatu permasalahan. Di buku ini saya hanya mengumpulkan fakta dan informasi dan menyusunnya dalam bab-bab di buku ke dalam empat bagian pembahasan, yaitu 1) dasar ilmu komputer, ii) pemrograman, 3) sistem informasi, dan 4) intelegensi buatan. Yang diperlukan oleh penulis untuk menyusun buku seperti ini hanya usaha, ketekunan, kerja keras dan cerdas mencari pengetahuan, dan kreativitas mengelompokkannya ke dalam bab-bab buku. Walaupun buku ini hanya berisi dengan kum pulan pengetahuan saja, tetapi buku ini merupakan buku yang laris dan banyak dibutuhkan pembaca. Alasannya adalah buku ini berisi dengan pengetahuan yang sangat lengkap dan bahkan sangat lengkap mengenai topik yang dibahas. Tebal buku ini adalah 1.076 halaman.


Contoh lain buku yang saya tulis dengan tingkat kognitif “pengetahuan” adalah yang berjudul Sistem Informasi Ke perilakuan. Tahun 1990-an dan awal-awal tahun 2000-an mulai banyak menerapkan konsep psikologi di penelitian-penelitian sistem informasi yang diterbitkan di jurnal-jurnal sistem informasi terkemuka. Akan tetapi, aspek perilaku di sistem teknologi informasi masih belum ditulis dalam bentuk buku. Buku ini mempunyai tujuan mengisi kekosongan literatur mengenai aspek keperilakuan di sistem teknologi informasi. Saya mencoba mencari buku yang membahas tentang hal ini dan sepengetahuan saya belum ada buku yang sudah ditulis. Pada awal bulan Maret 2007, saya melacak lewat mesin pencari Google dengan kata kunci “Sistem Informasi Keperilakuan” dan tidak menemukan satu artikel pun tentang hal ini. Pencarian dengan kata kunci dalam bahasa Inggris “Behavioral Information Systems” ditemukan sekitar delapan artikel tetapi membicarakan topik yang lain. Pencarian dengan kata kunci “Behavioral Data Systems” juga dilakukan di toko buku maya Amazon.com dengan hasil tidak ada satu buku pun yang ditemukan.

Baca Juga :   Apa Yang Dimaksud Pebble

Buku ini ditulis didasarkan pada ratusan artikel yang saya kumpulkan, saya baca, dan saya gunakan untuk mengajar mata kuliah seminar sistem informasi di program magister sains dan doktor selama puluhan tahun. Sebagian besar buku ini disusun sebagian besar dengan menggunakan artikel-artikel yang diterbitkan di jurnal-jurnal sistem informasi terkemuka, seperti misalnya Conclusion Sciences, Information Systems Research, Journal of Applied Psychology, Journal of Applied Social Psychology, Management Science, MIS Quarterly, dan Organizational Beliefs and Homo Decision Processes.

Tidak ada pemikiran baru yang saya usulkan di buku ini. Buku ini hanya mengumpulkan pengetahuan tentang riset-riset keperilakuan di sistem informasi dan kemudian saya organisasikan ke dalam dua kelompok model riset yang ada. Sekali lagi keberhasilan membuat buku tingkat kognitif pengetahuan ini adalah usaha keras dan waktu mengumpulkan bahan pengetahuan.


four.four.two Sasaran Kognitif Buku adalah Memahami (Comprehend)

Buku ajar dengan sasaran kognitif ini tidak hanya berisi dengan materi pengetahuan saja tetapi juga penjelasan-penjelasan mengenai fakta-fakta atau ide-ide supaya pembaca tidak hanya mempunyai pengetahuan saja, tetapi juga memahaminya. Penjelasan-penjelasan di buku untuk tingkat kognitif ini dapat dilakukan dengan menginterpretasikan, mengklasifikasikan, meringkas, mengaitkan, membandingkan pengetahuan yang dibahas.

Penulis buku ajar untuk tingkat kognitif ini tidak cukup hanya punya kemauan keras mengumpulkan pengetahuan sebagai bahan penulisan buku saja, tetapi juga harus mempunyai pemahaman yang mendalam mengenai pengetahuan tersebut sehingga dapat menjelaskannya dengan baik.


Contoh buku yang saya tulis dengan tingkat kognitif “memahami (comprehend)” ini adalah buku dengan judul Sistem Teknologi Informasi.Di buku ini saya memperkenalkan is tilah sistem teknologi informasi (STI) yang lebih luas dari sistem informasi manajemen. Tidak ada ide-ide orisi nal yang berasal dari pemikiran saya di buku ini. Saya mendiskusikan be berapa hal yang masih belum jelas dan banyak perdebatan, misalnya perbedaan pendapat mengenai kom ponen-komponen yang membentuk sistem teknologi informasi. Beberapa buku sejenis yang membahas topik ini banyak membe rikan pendapat-pendapat yang berbeda. Saya mencoba menje laskan dan mendiskusikan mengenai hal tersebut. Buku ini juga banyak membahas konsep-konsep penting mengenai sistem tek nologi informasi, sehingga diharapkan pembaca buku ini tidak hanya sekedar mempunyai pengetahuan tentang sistem tekno logi informasi tetapi benar-benar memahaminya.


Contoh lainnya dari buku saya yang level kognitifnya “memahami” adalah buku dengan judul Pedoman Survei Kuesioner. Buku ini mem fokuskan pembahasan mengenai menggunakan kuesioner, membangun kuesioner, dan bias-bias yang terjadi di penelitian menggunakan kuesioner. Membangun kuesioner merupakan hal yang tidak mudah. Saya menggunakan referensi beberapa artikel terkenal. Salah satunya yang membahas mengenai membangun survei kuesioner adalah artikel yang ditulis oleh Gary C. Moore and Izak Benbasat yang berjudul Evolution of an Instrument to Measure the Perception of Adopting an Information technology Innovation dipublikasi di jurnal Information Systems Enquiry volume 2 tahun 1991. Materi artikel ini tidak mudah untuk dipahami. Buku Pedoman Survei Kuesioner ini menjelaskan pokok-pokok penting dari pembahasan di artikel tersebut supaya lebih mudah dipahami oleh pembaca. Buku ini juga membahas dan menjelaskan bias-bias di survei kuesioner yang rumit menjadi lebih mudah untuk dipahami.


four.4.3 Sasaran Kognitif Buku adalah Menerapkan (Utilise)

Buku ajar dengan sasaran kognitif ini membahas penerapan fakta-fakta, informasi, pengetahuan, aturan-aturan, teori-teori, atau prinsip-prinsip di situasi-situasi tertentu. Untuk membuat buku dengan tingkat kognitif ini, sebaiknya penulis sudah mempunyai pengalaman praktik di dalam bidang tertentu yang menjadi keahliannya. Misalnya, untuk menulis buku-buku mengenai pemrograman komputer, maka penulis seharusnya sudah pernah menjadi seorang pemrogram yang andal. Contoh lainnya untuk menulis buku mengenai pengauditan keuangan, sebaiknya penulis sudah pernah menjadi seorang auditor yang berpengalaman, sehingga dapat menuliskan praktik pengalamannya di buku.

Baca Juga :   Sebuah Transformator Step Down Menghasilkan Beda Potensial 120 Volt

Buku Teori dan Aplikasi Program Komputer Bahasa Bones merupakan buku pertama saya yang mulai saya tulis di tahun 1981 dan diterbitkan di tahun 1983. Di buku ini saya menjelaskan pemahaman mengenai bahasa komputer Basic dan memberikan contoh-contoh penerapannya di beberapa aplikasi nyata, misalnya di aplikasi ekonomi, teknik sipil, statistik, dan lainnya.

Buku-buku saya lainnya yang level kognitifnya “mengaplikasikan” adalah Konsep Dasar Bahasa C, Teori dan Aplikasi Program Komputer Bahasa Turbo Pascal, Pascal Tingkat Lanjutan, Teori dan Aplikasi Program Komputer Bahasa Cobol, dan beberapa lainnya. Buku-buku ini menjelaskan bahasa bahasa pemrograman yang dibahas dan penerapannya pada aplikasi TURBO aplikasi praktik. Buku-buku semacam PASCAL ini menarik pada saat itu karena masih jarang buku-buku pemrograman yang membahas dengan rinci, mudah dipahami, dengan contoh-contoh aplikasinya.

Buku saya yang lain dengan tingkat kognitif “menerapkan” adalah buku Teori dan Praktik Portofolio dengan Excel. Buku ini berisi dengan penerapan teori-teori portofolio untuk membentuk gabungan saham terbaik dengan menggunakan program Excel. Tidak ada konsep baru yang saya tawarkan di buku ini, tetapi saya hanya menerapkan teori yang sudah ada ke praktik. Pemahaman saya mengenai teori portofolio saya gabungkan dengan kemampuan saya membuat plan di Excel. Sebanyak dua belas model portofolio saya terapkan di beberapa program di Excel.


4.4.4 Sasaran Kognitif Buku adalah Menganalisis (Analyze)

Menganalisis berarti mempelajari hubungan elemen-elemen suatu sistem untuk menjelaskan bagaimana elemen-elemen atau komponen-komponen sistem tersebut bekerja untuk mencapai tujuannya. Buku dengan tingkat kognitif ini berisi dengan materi yang menjelaskan bagaimana cara kerja dari komponen komponen suatu sistem yang berhubungan satu dengan lainnya dan bagaimana komponen-komponen tersebut menjelaskan struktur keseluruhan dan tujuan dari sistemnya melalui proses membedakan, mengorganisasikan, dan menjelaskan atribut atributnya.

Untuk dapat menulis buku dengan tingkat kognitif ini, penulis dituntut untuk benar-benar memahami atribut-atribut dari komponen-komponen sistem yang akan dibahasnya dan mengerti dengan benar bagaimana sistem tersebut bekerja untuk mencapai tujuannya.


Contoh buku yang saya tulis untuk tingkat kognitif menganalisis ini adalah Abdillah dengan judul Sistem Tatakelola Teknologi Informasi. Buku ini ditulis karena mulai banyak dibahas mengenai tatakelola teknologi informasi (information technology governance). Akan tetapi dari banyak sumber yang kami baca, kami merasa penjelasan mengenai tatakelola teknologi informasi (information technology governance) masih belum jelas. Kami tertantang untuk mencoba menganalisis topik ini. Kami berargumentasi bahwa tatakelola teknologi informasi merupakan suatu sistem. Kami mulai dengan membuat definisi sendiri apa itu sistem tatakelola teknologi informasi yaitu “sebagai suatu struktur dan proses hak pengambilan keputusan dan tanggung jawab TI di tingkat korporat untuk mengarahkan perilaku yang diinginkan dari insan TI dan memastikan keberhasilan TI dalam rangka penciptaan nilai bagi para stakeholder.”

Sistem terdiri dari struktur (komponen-komponen) dan proses-proses. Berangkat dari definisi yang kami buat, kami mulai menjelaskan komponen-komponen dan proses-proses dari sistem tatakelola teknologi informasi ini. Buku ini kemudian menjelaskan bagaimana komponen-komponen tersebut berhubungan satu dengan yang lainnya dan bagaimana komponen-komponen tersebut mencapai tujuan dari sistemnya.


Contoh lain dari tingkat kognitif “menganalisis” ini adalah buku Sistem Indonesia. Beberapa buku teks dari luar negeri sudah mulai banyak membahas mengenai topik ini, tetapi kebanyakan yang dibahas lebih pada contoh-contoh penerapan Sister ke perusahaan yang sukses memenangkan persaingannya. Saya belum melihat buku yang membahas secara konsep apa sebenarnya SIS tersebut secara jelas dan mendalam. Saya membahas bagaimana komponen komponen Sis tersebut mencapai tujuan sistemnya yaitu untuk membantu organisasi menciptakan keunggulan kompetitifnya untuk memenangkan persaingan. Beberapa model penerapan strategi yang terkenal saya pinjam untuk digunakan menjelaskan bagaimana SIS tersebut mencapai tujuan sistemnya.

Baca Juga :   Berikut Merupakan Gerak Spesifik Bola Basket Kecuali


4.4.5 Sasaran Kognitif Buku adalah Mengevaluasi (Evaluate)

Buku yang ditulis dengan tingkat kognitif ini berisi dengan suatu pembuatan keputusan berdasarkan kriteria dan standar-standar lewat pengecekan dan pengkritisan. Di buku ini penulis lebih melakukan pengkritisan terhadap materi-materi yang sudah ada dan kemudian berdasarkan kriteria-kriteria tertentu mengusulkan suatu keputusan yang lebih relevan.


Contoh buku yang saya tulis dengan tingkat kognitif “mengevaluasi” ini adalah yang berjudul Filosofi, Pendekatan, dan Penerapan Pembelajaran Metode Kases untuk Dosen dan Mahasiswa. Buku ini ditulis berdasarkan artikel-artikel mengenai bagaimana melakukan pembelajaran dengan metode kasus. Saya mempelajari banyak buku-buku dan artikel-artikel metode kasus yang ditulis oleh dosen dosen Harvard University dan dari universitas-universitas terkenal lainnya yang sudah berhasil menerapkan metode kasus di proses pembelajarannya. Di artikel-artikel tersebut banyak diajarkan bagaimana seharusnya metode kasus digunakan dengan berhasil. Di metode kasus, mereka menyarankan beberapa hal, di antaranya yaitu yang harus ditransfer di kelas adalah wisdom bukan sekedar pengetahuan, yang harus aktif adalah mahasiswa bukan dosen, cara mengajar dosen adalah diskusi bukan ceramah dosen (lecturing), peran dosen adalah pengarah pemfasilitasi (facilitator instructor) bukan pelatih pengunjuk (demonstrator omnibus). Metode kasus yang disarankan oleh dosen-dosen tersebut adalah metode kasus yang sangat ideal. Saya mengkritisi (berpikir kritis), jika diterapkan di Indonesia, metode kasus yang sangat platonic ini tidak akan bisa berhasil sepenuhnya karena banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Kemudian di buku ini, saya mengusulkan bahwa mentransfer pengetahuan, dosen yang aktif, lecturing, peran dosen sebagai pelatih pengunjuk (demonstrator motorbus) masih dapat diterapkan di metode kasus tergantung (contingent) dari beberapa kondisi yang saya diskusikan.


4.4.half dozen Sasaran Kognitif Buku adalah Menciptakan (Create)

Buku ajar dengan sasaran kognitif ini berisi dengan materi pengetahuan yang menjelaskan proses pembentukan, pe rencanaan, atau pembuatan untuk menawarkan bentuk atau struktur yang baru. Bentuk atau struktur baru yang ditawarkan dilakukan dengan proses meletakkan atau mengorganisasikan elemen-elemen bersama menjadi bentuk keseluruhan yang koheren dan fungsional.


Di buku ini saya menawarkan suatu teori baru yang saya beri nama pasar efficient marketplace). Teori pasar efisien ini saya kembangkan dari teori pasar efisien market) untuk disesuaikan dengan pasar modal Republic of indonesia. Saya berargumentasi bahwa informasi yang menyebar dengan cepat dan penuh sesuai dengan teori pasar efisien secara informasi tidak cukup membentuk pasar efisien di Indonesia. Walaupun investor sudah mendapatkan informasi dengan penuh dan tepat waktu, tetapi jika keputusannya kurang benar, pasar efisien tidak akan terbentuk. Oleh karena itu, di buku ini saya menambahkan satu variabel kecanggihan investor di dalam pengambilan keputus an untuk membentuk teori pasar efisien yang baru yang saya beri nama “pasar efisien secara keputusan” (decisionally efficient market). Saya menyediakan kerangka berpikir dan model kerja bagaimana informasi dan keputusan investor membentuk pasar efisien secara keputusan.


Buku ini juga merupakan contoh buku dengan tingkat kognitif “menciptakan” (create). Buku ini ditulis didasarkan pada penelitian di disertasi yang saya buat. Buku ini menjelaskan bagaimana konsep dan teori psikologi dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena investor investor di pasar modal Amerika Serikat mengambil keputusan. Lebih rinci lagi, dari hasil penelitian yang saya lakukan, saya menawarkan suatu temuan baru mengenai bagaimana, mengapa, dan kapan investor-investor merevisi kepercayaannya terhadap harga saham ketika mereka menerima informasi.

Demikian panduan mengenai mengenai sasaran kognitif apabila membutuhkan layanan pembuatan jurnal sinta untuk menghemat waktu anda. Dapat menghubungi admin ruang jurnal


Sumber: Hartono, J. 2021. Penulisan Buku Ajar yang Baik dan Produktif: Berbagai Pengalaman Menulis Buku Selama 40 Tahun. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Sasaran Pendekatan Kognitif Yang Berorentasi Proses Penelitihan

Source: https://ruangjurnal.com/sasaran-kognitif/