Sudut Hukum
| Seorang ahli filsafat Yunani mengatakan bahwa manusia adalah zoon politicon, artinya manusia ini adalah makhluk yang selalu bergaul dengan manusia lainnya. namun disisi lain, manusia juga memiliki kepentingan pribadi. Maka dalam hal ini tidak jarang manusia yang satu merampas hak manusia yang lain, kebebasan orang lain, bahkan menghilangkan nyawa orang lain untuk mewujudkan apa yang diinginkan.

Dalam keadaan yang seperti ini kita membutuhkan suatu aturan supaya kita tidak mengganggu hak orang lain dan tidak diganggu oleh orang lain. Aturan-aturan ini sering kita sebut dengan istilah hukum.

Secara garis besar, baik dalam fiqh Islam ataupun dalam hukum positf, hukum dibagi 2:


one.



Hukum pidana/
jinayah







two.



Hukum perdata/
hukum muamalah


Pada kesempatan ini kita akan melihat bagaimana jenis-jenis hukuman dalah hukum pidana Islam atau
fiqh jinayah.

PENGERTIAN

Secara umum, dalam hukum Islam setidaknya ada 3 jarimah yang dikenal, yaitu:


1.



Jarimah
qishash



2.




Diyat





3.




Ta’zir




QISHASH



Qishash


adalah hukuman pokok bagi perbuatan pidana dengan objek jiwa atau anggota badan yang dilakukan dengan sengaja, seperti membunuh, melukai, dan menghilangkan anggota badan orang lain dengan sengaja. Dalam kitab fiqh
qishash
juga disebutkan dengan istilah qiwat. Arti qiwat adalah semisal, seumpama.

DASAR HUKUM QISHASH


A.



Hukuman Pokok


·



Al- baqarah: 178






يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِي الْقَتْلَى

ۖ

الْحُرُّ بِالْحُرِّ وَالْعَبْدُ بِالْعَبْدِ وَالْأُنْثَىٰ بِالْأُنْثَىٰ

ۚ

فَمَنْ عُفِيَ لَهُ مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ وَأَدَاءٌ إِلَيْهِ بِإِحْسَانٍ

ۗ

ذَٰلِكَ تَخْفِيفٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ

ۗ

فَمَنِ اعْتَدَىٰ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ







178. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka Barangsiapa yang mendapat suatu pema’afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema’afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma’af) membayar (diat) kepada yang memberi ma’af dengan cara yang baik (pula). yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, Maka baginya siksa yang sangat pedih

Baca Juga :   Nama Lain Segi Delapan


·



Al-Isra: 33


وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ

ۗ

وَمَنْ قُتِلَ مَظْلُومًا فَقَدْ جَعَلْنَا لِوَلِيِّهِ سُلْطَانًا فَلَا يُسْرِفْ فِي الْقَتْلِ

ۖ

إِنَّهُ كَانَ مَنْصُورًا







33. dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. dan Barangsiapa dibunuh secara zalim, Maka Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan.





B.



Hukuman Tambahan


·



Al-baqarah: 179


وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ



179. dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, Hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.


·



Al-maidah: 45


وَكَتَبْنَا عَلَيْهِمْ فِيهَآ أَنَّ ٱلنَّفْسَ بِٱلنَّفْسِ وَٱلْعَيْنَ بِٱلْعَيْنِ وَٱلْأَنفَ بِٱلْأَنفِ وَٱلْأُذُنَ بِٱلْأُذُنِ وَٱلسِّنَّ بِٱلسِّنِّ وَٱلْجُرُوحَ قِصَاصٌۭ ۚ فَمَن تَصَدَّقَ بِهِۦ فَهُوَ كَفَّارَةٌۭ لَّهُۥ ۚ وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ






45. dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, Maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.

DIYAT

Diyat adalah perbuatan yang dilakukan seseorang terhadap objek jiwa dan anggota badan, baik mengakibatkan kematian ataupun hanya menyebabkan luka yang dilakukan secara tidak sengaja ataupun semi-sengaja.

DASAR HUKUM DIYAT


·



An-nisa: 92


وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ أَن يَقْتُلَ مُؤْمِنًا إِلَّا خَطَـًۭٔا ۚ وَمَن قَتَلَ مُؤْمِنًا خَطَـًۭٔا فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍۢ مُّؤْمِنَةٍۢ وَدِيَةٌۭ مُّسَلَّمَةٌ إِلَىٰٓ أَهْلِهِۦٓ إِلَّآ أَن يَصَّدَّقُوا۟ ۚ فَإِن كَانَ مِن قَوْمٍ عَدُوٍّۢ لَّكُمْ وَهُوَ مُؤْمِنٌۭ فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍۢ مُّؤْمِنَةٍۢ ۖ وَإِن كَانَ مِن قَوْمٍۭ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُم مِّيثَٰقٌۭ فَدِيَةٌۭ مُّسَلَّمَةٌ إِلَىٰٓ أَهْلِهِۦ وَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍۢ مُّؤْمِنَةٍۢ ۖ فَمَن لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ تَوْبَةًۭ مِّنَ ٱللَّهِ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًۭا



Baca Juga :   Upaya Manusia Dalam Berperan Serta Membangun Perekonomian




92. dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan Barangsiapa membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah. jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada Perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, Maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, Maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada Allah. dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Hukuman dasar bagi pelaku jarimah adalah diyat dan kafarat, sedangkan hukuman tambahan adalah hukuman ta’zir dan puasa dua bulan berturut-turut.

TA’ZIR

Ta’zir adalah bentuk hukuman yang tidak disebutkan ketentuan kadar hukumnya oleh syara’ dan menjadi kekuasaan wliyatul amri atau wali.

Ada banyak dasar hukum tentang ta’zir dalam Al-quran, namun hanya kami sebutkan satu contoh saja.


·



An-nur: 27





يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَدْخُلُوا۟ بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّىٰ تَسْتَأْنِسُوا۟ وَتُسَلِّمُوا۟ عَلَىٰٓ أَهْلِهَا ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌۭ لَّكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ






27. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ANTARA: HUDUD, DIYAT, TA’ZIR


HUDUD


DIYAT


TA’ZIR

Jarimah ditentukan

ditentukan

Ada yang ditentukan ada yang tidak

Jumlah terbatas

Jumlah terbatas

Tidak ditentukan

Sanksi ditentukan

Sanksi ditentukan

Banyak alternative sanksi

Tidak ada sanksi pengganti, tapi ada sanksi tambahan

Ada sanksi pengganti dan ada sanksi tambahan

Satu jarimah dapat berbeda sanksi

Umumnya satu jarimah satu sanksi

Pada dasarnya begitu, kecuali ada permintaan dari korban dan wali

Dapat beberapa sanksi atau memilih

Sifat legalitasnya ketat

Sifat asas legalitasnya ketat

Longgar/ elastis

Hak tuhan

Hak adami

Hak penguasa

Tidak ada pemaafan

Ada pemaafan

Kemungkinan ada pemaafan

Kekuasaan hakim terbatas

Kekuasaan hakim terbatas

Sangat luas

Jumalah sanksi tertentu dalam pembuktian

Jumlah tertentu

Tidak tentu bergantung pada kebutuhan

Tidak dapat dikenakan pada anak kecil dan orang gila

Tidak dapat dikenakan pada anak kecil dan orang gila

Dapat dikenakan

Baca Juga :   Skema Kegiatan Ekonomi

Demikianlah penjelasan singkat tentang jarimah, semoga bermanfaat.