Guru Lagu Kinanti

Guru Lagu Kinanti

kinanti

Kinanthi banyak diyakini berasal dari kata
dikanthi-kanthi
(diarahkan, dibimbing, atau didampingi). Proses pendampingan anak sebenarnya sudah dilakukan orang tua sejak kecil, namun di usia remaja seorang anak perlu didampingi secara ekstra karena pada usianya ia sudah banyak berinteraksi dengan lingkungan.

Masa-masa remaja menginjak usia dewasa biasanya seseorang sedang mengalami proses pencarian identitas ataupun jati diri. Banyak referensi yang ia dapatkan dari interaksi lingkungan dan pergaulannya. Apa yang ia lihat, dengar dan rasakan terkadang didefinisikan seolah-olah adalah dirinya, saat itulah ia banyak meniru untuk menunjukkan ke-aku-annya.

Diusia remaja ia sudah mengenal baik dan buruk, sudah sedikit mengenal asmara, sudah mengenal banyak hal namun belum bisa menentukan pilihan secara bijaksana karena masih mudah terombang-ambing dengan pilihannya.

Tembang macapat kinanthi memberi gambaran seorang remaja menuju usia dewasa, oleh karena itu watak tembang macapat Kinanthi adalah senang, kasmaran dan asih. Tembang-tembang Kinanthi banyak digunakan sebagai sarana memberi nasihat (mituturi), ungkapan cinta, dan berisi ajaran (piwulang)

Ciri dari tembang macapat Kinanthi adalah :

  1. Memiliki
    Guru Gatra
    : half-dozen baris setiap allurement
  2. Memiliki
    Guru Wilangan
    : viii, 8, viii, eight, eight, 8 (artinya baris pertama terdiri dari 8 suku kata, baris kedua berisi 8 suku kata, dan seterusnya…)
  3. Memiliki
    Guru Lagu
    :
    u, i, a, i, a, i
    (artinya baris pertama berakhir dengan vokal u, baris kedua berakhir vokal i, dst).

Contoh tembang macapat Kinanthi :

macapat kinanti mangu

Tembang Macapat Kinanti dikutip dari Serat Wulangreh karya Pakubuwana Iv

***


Padha gulangen ing kalbu,

Latihlah di dalam hatimu


ing sasmita amrip lantip,

tentang suara hati agar menjadi pandai


aja pijer mangan nendra,

jangan hanya makan dan tidur

Baca Juga :   Mr Mgcl2



ing kaprawiran den kaesthi,

patuhilah jiwa ksatria



pesunen sarinira

kendalikan tubuhmu


sudanen dhahar lan guling.

kurangilah makan dan minum.

***


Dadia lakunireku,

Jadikanlah kebiasaan


cegah dhahar lawan guling,

menahan makan dan tidur


lan aja sukan-sukan,

dan jangan bersuka-suka



anganggoa sawatawis,

gunakan secukupnya


ala watake wong suka,

buruk watak orang bersuka-suka


nyuda prayitnaning batin.

mengurangi kewaspadaan batin.

***


Yen wis tinitah wong agung,

Jika sudah ditakdirkan menjadi orang terhormat


aja sira nggunggung dhiri,

janganlah engkau menyombongkan diri


aja leket lan wong ala,

jangan bersahabat dengan orang yang jahat


kang ala lakunireki,

yang buruk kelakuannya


nora wurung ngajak-ajak,

akhirnya cuma selalu mengajak


satemah anunulari.

hanya akan menularkannya.

***


Nadyan asor wijilipun,

Meskipun lahir dari kalangan bawah


yen kalakuane becik,

jika kelakuannya baik


utawa sugih carita,

atau banyak cerita


carita kang dadi misil,

cerita yang bisa dijadikan pelajaran


iku pantes raketana,

itu pantas didekati


darapin mundhak kang budi.

harapannya memperbaiki budi pekerti.

***


Yen wong anom pan wis tamtu,

Jika orang muda memang sudah pasti


manut marang kang ngadhepi,

mengikuti apa saja yang dihadapannya


yen kang ngadhep akeh bangsat,

jika yang dihadapi banyak yang jahat


datan wurung bisa juti,

akhirnya pun bisa berwatak jahat


yen kang ngadhep keh durjana,

jika yang dihadapi banyak pencurinya


nora wurung bisa maling.

akhirnya akan mengetahui ilmu pencuri.

***


Sanajan ta nora milu,

Walau tidak ikut mencuri


pasthi wruh solahing maling,

pasti akan mengetahui kelakuan pencuri


kaya mangkono sabarang,

seperti itulah dalam pergaulan


panggawe ala puniki,

Perbuatan jelek itu


sok weruha nuli bisa,

jika mengetahui maka akan bisa melakukannya


yeku panuntuning eblis.

itulah arahan dan ajakan iblis.

Baca Juga :   Tari Pohaci

***


Panggawe becik puniku,

Perbuatan baik itu


gampang yen wus den lakoni,

mudah jika sudah dijalankan


angel yen durung kalakyan,

sulit jika belum dilaksanakan


arasa-arasen nglakoni,

karena malas untuk memulainya


tur iku den lakonana,

namun jika dijalankan


mupangati badaneki.

bermanfaat bagi diri.

***


Lan wong anom-anom iku,

Dan orang muda itu


kang kanggo ing mangsa iki,

di masa sekarang


andhap-asor dipun simpar,

sifat sopan sampun telah ditinggalkan



umbag gumunggung ing dhiri,

karena sangat menyombongkan diri


obral umuk kang den gulang,

mengobral cerita bohong yang selalu dijalankan


kumenthus lawan kumaki.

mengaku pintar dan mengaku bisa.

***


Sapa sira sapa ingsun,

Siapa dirimu siapa saya


angalunyat sarta edir,

berlagak dan bergaya


iku lalabete uga,

itu semua karena bekas dari


nonoman adoh wong becik,

anak muda yang menjauhi orang baik


emoh angrungu carita,

tidak mau mendengarkan cerita


carita ala lan becik.

atas cerita yang jelek dan cerita yang baik.

***


Carita pan wus kalaku,

Cerita memang sudah menceritakan


panggawe ala lan becik,

perbuatan jahat dan perbuatan baik


tindak bener lan kang ora,

kelakuan yang benar dan yang salah


kalebu jro cariteki,

sudah termuat di dalam cerita


mulane aran carita,

sehingga disebut cerita


kabeh-kabeh den kawruhi.

semuanya harus dimuatnya.

***

Setelah tembang macapat Kinanthi, tembang selanjutnya adalah macapat Asmaradana yang berarti api asmara. Contoh tembang macapat lainnya bisa dilihat dalam artikel :

Tembang Macapat, Tembang Jawa Kaya Makna

Guru Lagu Kinanti

Source: https://tumpi.id/macapat-kinanti-mengenal-tuntunan-hidup/