Doroba Yadribu

Doroba Yadribu

NONNY ARDIANTI NOVATRASARI, NIM. 12530043
(2016)
PENAFSIRAN WADRIBUHUNNA
DALAM QS. AN-NISA’ [four] : 34
(STUDI KOMPARATIF PENAFSIRAN IBN KASIR DAN AL-MARAGI).

Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Abstract

Penelitian ini menjelaskan mengenai penafsiran wadribuhunna dalam QS.
An-Nisa’ [4] : 34 (Studi Komparatif Penafsiran Ibn Kas\ir dan al-Maragi). Secara
umum, penafsiran ini ingin menjawab pertanyaan bagaimana penafsiran
wadribuhunna dalam QS.An-Nisa’ [4] : 34 dalam penafsiran Ibn Kas\ir dan al-Maragi
dan juga bagaimana relasi kontekstusalisasi penafsiran wadribuhunna dalam konteks
rumah tangga kekinian. Penafsiran ini menggunakan metode analisis-komparatif
(analitical-comparative method), yaitu mencoba untuk mendeskripsikan penafsiran
dari kedua mufassir tersebut.
Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan penafsiran wadribuhunna dari
perspektif penafsiran Ibn Kas\ir dan al-Maragi. Upaya dalam memahami al-Qur’an
terus-menerus mengalami dekontruksi dan rekontruksi dari masa ke masa sehingga
dalam pemahaman terkait produk tafsir tidak menjadi salah yang dapat menimbulkan
kerugian.
Metode pengumpulan data dalam penulisan ini ialah dengan mencari
referensi pustaka yaitu tafsir Ibn Kas\ir dan al-Maragi. Sebagai jawaban dari rumusan
masalah yang pertama yaitu dengan pengumpulan information terkait makna kata
wadribuhunna secara umum melalui kamus dan buku lainnya. Setelah dilakukan
pemaknaan wadribuhunna secara umum, maka selanjutnya dilakukan pengkajian
terhadap penafsiran Ibn Kas\ir dan al-Maragi dengan menggali information-data melalui
buku primer yaitu Kitab Tafsir Ibn Kas\ir dan Kitab Tafsir al-Maragi dan information
sekunder melalui buku pendukung ataupun jurnal.
Hasil dari penelitian ini menjelaskan kalimat wadribuhunna dalam ayat ini
memiliki terjemahan “dan pukullah mereka (isteri-isteri kalian)”. Asal kalimat
dalam bentuk fi’il madi (lampau) ضرب dibaca: doroba, artinya telah memukul,
sedangkan bentuk fi’il mudari’ (sedang dilakukan) يضرب dibaca: yadribu, artinya
akan atau sedang dipukul, dan dalam bentuk fi’il ‘amar (perintah) اضرب dibaca:
idrib, artinya pukullah. Makna doroba memiliki arti yang berbeda-beda jika
dipandang kedalam ayat al-Qur’an yang lain. Ada yang bermakna “menempuh
perjalanan”, “menutupi”, “sebagai perumpamaan” dan sebagainya. Fi’il ‘amar dalam
kalimat tersebut terlihat sebagai kata kerja untuk memerintah atau mengharap sesuatu
yang dihasilkan setelah masa berbicara. Penafsiran yang dilakukan oleh Ibn Kas\ir ini
menjelaskan bahwa penggunaan kata wadribuhunna dalam ayat tersebut mengartikan
suami diperbolehkan untuk memukul seorang istri dengan ketentuan. Pukulan yang
dimaksud ialah pukulan yang tidak sampai memberikan bekas dan tidak mematahkan
tulang. Tidak jauh berbeda, al-Maragi pun menafsirkan wadribuhunna dengan
memberikan beberapa contoh alat yang digunakan untuk memukul ialah tongkat
kecil ataupun sapu tangan. Secara kontekstual jika dirunut dalam kehidupan
rumahtangga kekinian di Indonesia bahwa tindakan pemukulan terhadap isteri
nusyuz merupakan suatu perlanggaran, disebabkan Indonesia memiliki Undangundang
anti kekerasan dalam rumahtangga, yang memuat larangan melakukan
kekerasan dalam bentuk apapun. Namun, penafsiran tersebut dapat diilhami bahwa
seorang suami wajib memberikan contoh yang baik terhadap isteri yang nusyuz
dengan tidak melukai dan menyakiti.

Baca Juga :   Skj Adalah Singkatan Dari
Item Type: Thesis (Skripsi)
Boosted Information: Prof. Dr. H. Fauzan Naif, One thousand.A.
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User:
Miftahul Ulum [It Staff]
Appointment Deposited: 09 Sep 2016 09:05
Last Modified: 09 Sep 2016 09:05
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21825

Share this knowledge with your friends :

Deportment (login required)

View Item View Detail

Doroba Yadribu

Source: http://digilib.uin-suka.ac.id/21825/