Bagaimana Bentuk Ketergantungan Manusia Kepada Ciptaan Allah
Bagaimana Bentuk Ketergantungan Manusia Kepada Ciptaan Allah
Nama :
HENNY FAUSTA
NIM :
2001750295
Kelas :
LL21
Jurusan :
ACCOUNTING
Manusia merupakan satu-satunya makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi. Alam merupakan lingkungan kehidupan atau segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang. Manusia dan alam mempunyai hubungan yang saling tergantung dan saling membutuhkan.
Pemazmur mengatakan bahwa Allahlah pemilik alam semesta ini. “Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya” (Mazmur. 24:ane). Tuhan telah menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan, creatio ex nihilo. Jika manusia ingin mencipta sesuatu, harus menggunakan apa yang telah diciptakan oleh Allah. Manusia mencipta dan membangun senantiasa menggunakan yang tersedia di alam, yang merupakan ciptaan Allah.
Alkitab berbicara tentang ciptaan yang baru dan bumi yang baru (Wahyu. 21:1), di mana bumi yang baru tersebut adalah bebas dari polusi (pencemaran), destruksi (pengrusakan). Manusia ditugasi oleh Allah dalam rangka menggalang keharmonisan manusia dan alam. Menurut ( Kejadian 1:28 ), ciptaan terakhir yakni manusia, mendapatkan mandat untuk bertanggung jawab atas seluruh ciptaan. Tanggung jawab terhadap alam sebagai ciptaan Allah, juga telah dipertegar lewat kehadiran Kristus Yesus.
Tetapi seiring berjalannya waktu, alam berubah wujud dari tampilan sebelumnya. Pengembangan aspek kehidupan, tidak terlepas dari kemajuan pola pikir manusia yang dititikberatkan kepada keadaan sekarang, usaha mempermudah kehidupan manusia karena kebutuhan hidup. Penyebab dari lingkungan hidup yang kian menjadi rusak adalah mungkin dikarenakan cara pandang dan sikap manusia yang telah salah terhadap alam. Karena memang benar pemahaman dan cara pandang orang terkait lingkungan hidup akan mempengaruhi sikap mereka, dan bagaimana mereka akan memperlakukan alam.
Pemikiran bahwa manusia yang paling memiliki kepentingan yang dianggap akan paling menentukan tatanan ekosistem. Banyak yang berpandangan bahwa alam dapat dilihat sebagai objek, alat, dan sarana untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan manusia. Adanya pemikiran seperti itu akan memicu munculnya sikap yang tidak bersahabat dengan alam, dan tidak menghargai adanya lingkungan hidup untuk kepentingan banyak orang.
Krisis lingkungan hidup yang dialami manusia pada masa sekarang merupakan akibat langsung dari kurang pedulinya manusia terhadap pengelolaan lingkungan hidup mereka sendiri. Artinya, manusia umumnya melakukan pengelolaan sumber-sumber alam tidak peduli pada peran etika. Dengan kata lain, krisis lingkungan hidup yang dialami manusia berakar pada krisis etika (moral). Manusia kurang peduli pada norma-norma kehidupan atau lebih peduli pada kepentingan diri sendiri. Kita melihat dan merasakan sendiri bagaimana perubahan lingkungan telah terjadi dan berdampak langsung pada kehidupan kita.
Secara teologis dapat dikatakan bahwa manusia dan alam adalah ciptaan, properti dan bait Allah, semuanya itu berada dalam suatu hubungan perjanjian dengan Allah. Barangsiapa yang merusak alam, maka ia merusak hubungan perjanjian itu. Di samping itu, segala kegiatan pengrusakan alam akan mendatangkan kerusakan pada hidup umat manusia. Alam merupakan pemberian Allah untuk manusia untuk memelihara dan dipergunakan (Kejadian 1). Oleh karena itu, etika lingkungan tidak berpusat pada manusia atau alam, melainkan berpusat kepada Allah.
Sebagai Pencipta, Allah sesuai rencana-Nya yang agung telah menciptakan segala sesuatu sesuai dengan maksud dan fungsinya masing-masing dalam hubungan harmonis yang terintegrasi dan saling memengaruhi antara yang satu dengan yang lainnya. Sebab semua ciptaan berharga di mata Tuhan. Jadi, sikap eksploitatif terhadap alam merupakan bentuk penodaan dan perusakan terhadap karya Allah yang agung itu.
Berdasarkan pandangan umum maupun pandangan agama Kristen tentang alam semesta lingkungan hidup, maka setiap orang memiliki tanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan hidup berdasarkan pemahamannya. Setiap pandangan memiliki dasar tanggung jawab etis terhadap kerusakan lingkungan hidup.
Di akhir kata, menjadi Kristen, berarti menjadi bagian dari karya Allah untuk menata kehidupan yang harmonis. Keikutsertaan dalam melestarikan alam, bukan lagi harus dilakukan sebagai bentuk formalitas taat negara, atau ikut-ikutan masyarakat sekitar. Tetapi dilaksanakan sebagai bentuk kesadaran dan tanggung jawab umat Kristen sebagai umat ciptaan Allah. Yang bisa dimulai dari menyadarkan diri sendiri, berlanjut ke lingkungan sekitar dan lalu masyarakat luas. Semua itu tentu saja, diperbuat untuk memuliakan Allah Sang Pencipta.
Pemazmur mengingat kedudukan kita sebagai manusia dengan perkataan ini: Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah: Dialah vang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya. Maz. 100:3 Manusia tidak lebih dan tidak kurang dalam hal ketergantungannya pada Allah dibandingkan ciptaan Allah yang lain; keduanya adalah ciptaan Allah yang perlu Ia dukung. Manusia merupakan mahkota dari aktivitas penciptaan Allah, tetapi ia tetap merupakan makhluk ciptaan dan akan kembali kepada debu nantinya Kej. 2:7. Di dalam Dia kita hidup dan bergerak. Kis. 17:28. Karena itu, bila terpisah dari Allah, kita bukanlah apa-apa. Segala sesuatu yang dimiliki manusia merupakan pemberian Allah. Layaknya ciptaan lain, bila Allah lepas tangan atas kita, kita akan berhenti dari keberadaan kita karena kita ada semata-mata hanya karena kehendak-Nya. Ketergantungan manusia secara mutlak pada Allah memunyai banyak implikasi, namun ada dua aspek dari kebutuhan kita akan Allah yang secara khusus penting untuk pekerjaan apologetika selanjutnya.
i. Ketergantungan Pengetahuan Manusia
Perbedaan antara Pencipta dan ciptaan memengaruhi pandangan iman Kristen akan kemampuan manusia untuk mengetahui dirinya sendiri, dunia di sekelilingnya, dan Allah. Dalam pelajaran berikut ini, kita akan memerhatikan diri kita sendiri dalam hal pengetahuan, khususnya setelah dicemari oleh dosa. Jika manusia secara mutlak bergantung pada Allah, maka demikian juga dalam hal pengetahuan. Pengetahuan Allah akan diri-Nya dan ciptaan adalah berdiri sendiri, namun pengetahuan manusia tidak. Pemazmur mengatakan: Sebab pada-Mu ada sumber hayat, di dalam terang-Mu kami melihat terang. Maz. 36:10 Lepas dari pengetahuan Allah melalui penyataan-Nya dalam ciptaan dan firman Tuhan, kita tidak akan pernah mengerti pengetahuan apa pun. Allah mengetahui segala sesuatu, karena itu kita bergantung pada pengetahuan-Nya untuk dapat mengetahui sesuatu. Setiap pengertian yang benar yang telah manusia dapatkan, baik secara sadar atau tidak sadar, semua itu didapatkan dari Allah. Hal ini berlaku bagi manusia pertama dan semua orang sampai sekarang. Tuhan Yesus sendiri mengakuinya: Kata Yesus kepadanya: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Yoh. xiv:6 Rasul Paulus menegaskan hal ini dengan mengatakan: sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan. Kol. two:3 Segala sesuatu yang dapat dinyatakan sebagai kebenaran, termasuk kebenaran yang tidak secara langsung berkenaan dengan agama atau kerohanian, bersumber dari Allah. Manusia hanya dapat mengetahuinya apabila manusia datang kepada penyataan Allah akan diri-Nya sebagai sumber kebenaran. Oleh karena Allahlah yang mengajarkan kepada manusia akan segala pengetahuan Maz. 94:10. Kita akan melihat kemudian bahwa ketergantungan manusia pada Allah dalam ruang lingkup pengetahuan tidaklah berarti bahwa manusia tidak memiliki kemampuan untuk berpikir dan mengasah pikirannya. Juga tidak berarti bahwa manusia diprogram oleh Allah seperti halnya sebuah komputer dalam memproses pengumpulan data sehingga komputer mengetahui sesuatu. Manusia memang memunyai kemampuan untuk dapat berpikir, namun pengetahuan yang benar bergantung pada pengetahuan dari Allah yang telah dinyatakan pada manusia.
ii. Ketergantungan Moralitas Manusia
Auliya171
@Auliya171
Jan 2019
1
38
Written report
Bagaimana bentuk ketergantungan menusia kepada ciptaan Allah
Syaa61
Salah satu bentuknya yaitu:
” Kamu mengharapkan sesuatu kepada sesama makhluk, seperti halnya mengharapkan perhatian lebih, berharap ada pertolongan dri makhluknya. Sementara itu, kamu gak minta tolong kepada Allah”
krang lebihnya seperti itu^^
0 votes
Thank you 1
More than Questions From This User Run into All
Auliya171
January 2019 | 0 Replies
Tulislah ringkasan dari cerita “Baru klinthing” (menggunakan bahasa indonesia)
Answer
Auliya171
January 2019 | 0 Replies
Bagaimana apabila Allah Ta’ala mempunyai sifat al-muntaqim
Reply
Auliya171
Jan 2019 | 0 Replies
Bagaimana apabila Allah ta’ala mempunyai sifat ar-Rahim
Answer
Auliya171
January 2019 | 0 Replies
Bagaimana perbandingan lamanya hidup di dunia dengan di neraka
Respond
Auliya171
Jan 2019 | 0 Replies
Sebutkan v nama hewan yg mendekati kepunahan serta daerah asalnya!
Respond
Auliya171
January 2019 | 0 Replies
Aku adalah hasil kali dari bilangan prima yang terletak antara 20 sampai thirty.Aku adalah bilangan
Answer
Auliya171
Jan 2019 | 0 Replies
Jelaskan tujuaan utama latihan kebugaran jasmani
Answer
Auliya171
January 2019 | 0 Replies
Tujuan latihan joging
Answer
Auliya171
Jan 2019 | 0 Replies
Jelaskan bagian bagian tumbuhan yang dapat du manfaatkan oleh manusia
Reply
Auliya171
January 2019 | 0 Replies
Andi mempunyai mainan kayu yang berbentuk kubus.jika book kubus tersebut 512 cm3,berapakah panjang sisinya ? ( jawab dengan cara menjawab soal cerita)
Respond
Recommend Questions
085735576247
May 2021 | 0 Replies
buatlah cerpen bahasa republic of indonesia 1 lembar? tolong bantu ya.
eesterchandra62
May 2021 | 0 Replies
Stepa disebut dalam berbagai nama, seperti pampa (amerika selatan), prairi (amerika serikat), puspa (hongaria), dan veld (amerika selatan) Kata dari bahasa asing yg tidak mengalami penyesuaian yaitu… A. Stepa B. Pompa C. Prairi D. Veld
Asysyifa28
May 2021 | 0 Replies
Heat dalam bahasa republic of indonesia adalah
nadiah241
May 2021 | 0 Replies
hujan malaikat yang dapat berubah wujud seperti sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang bernama Dihyah al-kalbi adalah malaikat
sanaya4
May 2021 | 0 Replies
contoh surat pribadi kepada orang tua ( minta dikirim uang untuk biaya sekolah )
nandaputriaisyah
May 2021 | 0 Replies
Apa tujuan teks laporan hasil observasi
fazriilyas521ovcima
May 2021 | 0 Replies
Tolongin saya dong. Semoga dapet poin ama pahala
fauzanmuzaki
May 2021 | 0 Replies
bhs 2 doang plizzzzz point10
Pengguna Brainly
May 2021 | 0 Replies
Apa bahasa arabnya… 7. Selimut itu di atas tempat tidur Teman teman yang menjawab pertanyaan ini aku follow. Jangan lupa jawabnya pakai tulisan arab!
Pengguna Brainly
May 2021 | 0 Replies
Tulis nganggo aksara Jawa pitakonan iki kanthi trep! one. GUSTI ALLAH 2. Sururi Akhmad three. Universitas Republic of indonesia
Bagaimana Bentuk Ketergantungan Manusia Kepada Ciptaan Allah
Source: https://apamaksud.com/bagaimanakah-bentuk-ketergantungan-manusia-kepada-ciptaan-allah-subhanahu-wa-taala