Kehidupan Rasulullah Saw Mencerminkan Tentang Gaya Hidup
Kehidupan Rasulullah Saw Mencerminkan Tentang Gaya Hidup
Sosok Nabi Muhammad SAW adalah suri teladan bagi setiap manusia. Beliau memiliki akhlak dan karakter yang baik sehingga pantas dijadikan panutan bagi umat Islam. Jatuh
bangun kehidupan pernah dirasakannya. Mulai dari merasakan hidup miskin, lalu berkecukupan. Meski demikian, hidup yang dipilih Nabi Muhammad sangatlah bersahaja.
Di balik banyaknya gelar yang disandang oleh Nabi Muhammad SAW, tidak membuatnya untuk hidup sombong. Beliau tetap menjalani hidup dengan sederhana. Makanya, tak salah kalau dirinya bisa dijadikan suri tauladan bagi semua umat.
Lalu, apa bukti kesederhanaan Nabi Muhammad SAW?
Berbicara tentang bentuk kesederhanaan Nabi Muhammad SAW, rupanya sampai akhir hayatnya, beliau tak pernah menikmati roti sampai kenyang.
Dari Abu Hurairah RA, beliau berulang kali mengarahkan jarinya ke mulut, sembari mengatakan,
“Rasulullah SAW dan keluarganya tidak pernah merasa kenyang dalam tiga hari berturut-turut karena memakan roti gandum. (Keadaan tersebut terus berlangsung) hingga beliau berpisah dengan dunia.”
(HR. Muslim dan Ibnu
Majah
)
Bukan hanya itu, keluarga Nabi Muhammad SAW juga pernah tidak memasak apa pun selama sebulan dan hanya mengonsumsi kurma dan air putih.
Aisyah RA mengatakan,
“Sesungguhnya kami, keluarga Muhammad pernah selama sebulan tidak menyalakan api (tidak memasak
apapun
) kecuali kurma dan air.”
(HR. Muslim dan at-
Tirmidzi
)
Kesederhanaan Nabi Muhammad SAW juga ditunjukkan ketika dirinya tak berat hati memberikan apa pun yang masih dimilikinya kepada orang lain.
Pada saat itu, ada seorang anak laki-laki yang mengunjungi rumah Nabi Muhammad dan berkata, “Wahai Nabi, aku datang kemari membawa pesan dari ibuku yang meminta ini dan itu.”
Lalu Nabi Muhammad SAW menjawab, “Maaf, hari ini aku tidak memiliki apa pun.”
“Kata ibuku, pakaian yang sedang engkau kenakan juga boleh,” ujar anak laki-laki
tersebut
.
Tanpa menolak, Rasulullah SAW pun memberikan pakaian yang dia kenakan satu-satunya dan menyerahkannya kepada anak tersebut. Lantas, anak laki-laki
tersebut
pun tersenyum puas dan pulang tanpa tangan kosong.
Selain kisah tersebut, Nabi Muhammad SAW juga pernah tidur
beralas
tikar yang dilihat langsung oleh sahabatnya, Umar Ibnu
Khatab
.
Bentuk kesederhanaan lainnya adalah ketika Nabi Muhammad SAW datang ke Aisyah dan melihat potongan kue lalu mengambilnya,
mengusapnya
, dan memakannya.
Beliau pun bersabda,
“Berlaku baiklah kalian kepada serpihan nikmat-nikmat Allah. Jangan kalian menyia-
nyiakannya
. Jika ia hampir hilang dari suatu kaum, ia kembali kepada mereka.”
(Hr al-
Baihaqi
dari Anas bin Malik)
Dari hal itu, kita memetik pelajaran bahwa kita harus selalu mensyukuri nikmat sekecil apa pun yang diberikan Allah SWT.
Allah SWT
berfirman
dalam QS. Ibrahim ayat vii yang artinya:
“Dan (ingatlah juga), tatkala
Tuhanmu
memaklumkan
; Sesungguhnya, jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu. Dan, jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
Dari semua bentuk kesederhanaan Nabi Muhammad SAW, beliau jelas mengajarkan kita semua untuk selalu merasa cukup dengan apa yang telah kita miliki dan selalu bersyukur untuk semuanya. Beliau juga memberitahu kita semua untuk tidak
melupakan
kehidupan akhirat ketika sibuk mengejar duniawi.
Nabi Muhammad SAW pernah berkata kepada para sahabatnya,
“Demi Allah, dunia itu lebih hina bagi Allah daripada pendapat kalian tentang anak kambing ini.”
(HR. Muslim dan Ahmad)
Begitulah sedikit bentuk kesederhanaan yang hidup Nabi Muhammad SAW yang selalu merasa cukup akan apa yang yang telah dimilikinya. Ingatlah, bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara.
Kehidupan Rasulullah Saw Mencerminkan Tentang Gaya Hidup
Source: https://kumparan.com/hijab-lifestyle/bentuk-kesederhanaan-hidup-nabi-muhammad-saw-1tUNfQ5BflQ