Gerakan Tari Seudati Cepat Atau Lambat
Gerakan Tari Seudati Cepat Atau Lambat
AdaHobi, Tari Seudati –
Tari Seudati merupakan tarian Nusantara yang berasal dari daerah Pidie, Aceh. Menurut sejarah, tarian ini masuk ke Aceh ketika Islam sedang berkembang di sana yaitu sekitar abad ke-16 Masehi.
Tari Seudati termasuk salah satu tari yang unik dengan mengombinasikan gerakan tari dalam tempo cepat atau lambat tanpa diiringi musik. Inilah pembeda antara tari yang berasal dari provinsi Aceh ini dengan tarian lainnya.
Makna tari Seudati juga sangat mendalam. Di dalamnya terdapat pesan tentang Ketuhanan. Hal inilah yang menjadikan ketika Belanda menjajah Indonesia, tarian ini sempat dilarang karena bertolak belakang dengan Belanda dan asas yang dibawanya. Selengkapnya tentang tarian Seudati bisa Anda simak dalam penjelasan berikut ini!
Mengenal Tari Seudati

Masyarakat Aceh percaya bahwa Tari Seudati berasal dari dua kemungkinan kata. Pertama, mereka percaya bahwa Seudati berasal dari kata Syahadat yang artinya mengakui keesaan Tuhan dan Nabi Muhammad sebagai utusan Tuhan.
Kedua, masyarakat Aceh juga ada yang percaya bahwa asal kata Tari Seudati dari kata Seurasi atau Serasi yang artinya kompak. Hal ini didasarkan pada gerakan tarian Seudati yang melambangkan kekompakan pada masing – masing penari.
Mengenai jalan ceritanya seperti apa, Tari Seudati merupakan sebuah tarian dalam golongan
tribal war dance
atau Tari Perang yang selalu mengisahkan tentang semangat dalam berjuang, semangat melawan penindas, dan mengangkat masalah yang ada di sekitar masyarakat.
Dengan konsep tarian yang semacam ini, pada zaman Belanda tari Seudati sempat dilarang untuk dipertontonkan karena menurut Belanda, tarian ini adalah sebuah inisiasi masyarakat Aceh untuk melakukan pemberontakan.
Akan tetapi setelah Belanda sudah tidak lagi menduduki Aceh, Tari Seudati kembali dipertontonkan dalam berbagai acara bahkan sampai detik ini.
Fungsi dan Makna Tari Seudati

Selain menjadi hiburan bagi masyarakat Aceh, tari Seudati juga menjadi sebuah tarian yang penuh makna. Beberapa makna tarian Seudati yang harus diketahui di antaranya :
one. Menyampaikan berbagai pesan
Tidak hanya menjadi media hiburan, sejak abad ke-16 ketika tari Seudati masuk ke Aceh, tarian ini memiliki banyak fungsi selain sebagai sarana hiburan. Salah satu fungsinya adalah sebagai cara ulama pada masa itu menyampaikan pesan.
Beberapa pesan yang disampaikan dan dikemas dalam bentuk tarian Seudati di antaranya :
-
Mengajak semua orang untuk bersyahadat
-
Mengingatkan tentang keesaan Tuhan
-
Menyiratkan kode agar setiap manusia yang memiliki keinginan hanya menggantungkan harapan dan berdoa kepada Allah SWT karena kekuatan mutlak hanya milik Allah SWT semata
-
Gerakan melipat kedua tangan yang seringkali diperagakan dalam tarian Seudati menyampaikan ajakan untuk selalu menjalankan ibadah sholat five waktu karena sholat adalah tiang agama yang diyakini umat muslim
-
Mengingatkan agar setiap manusia yang berbuat salah selalu bertaubat dengan taubatan nasuha. Manusia adalah makhluk yang tak lepas dari kesalahan, namun Allah SWT adalah pencipta dan pemilik alam yang memiliki sifat pengasih dan penyayang sehingga tugas manusia ketika melakukan kesalahan adalah segera bertaubat.
2. Sebagai pengingat bahwa musik adalah candu
Masyarakat Aceh yang menganut paham tentang ajaran agama Islam yang ketat sepakat bahwa musik itu candu.
Karena sifatnya yang candu itulah banyak hadist menegaskan bahwa musik haram. Inilah menjadi salah satu alasan mengapa tarian Seudati dari Aceh tidak memiliki musik sebagai pengiringnya melainkan mengganti musik dengan gerakan dan syair sebagai pengiring tari.
3. Membangkitkan semangat
Sebagai
tribal war dance, tari seudati berisi syair penggiring tarian yang dipenuhi kata – kata menggugah semangat.
Karena itu menurut pengakuan banyak orang tak heran tarian ini dianggap sebagai ceramah kehidupan.
Banyak orang yang telah menonton tarian ini dan mendengarkan syairnya langsung semangat setelah menyaksikan pertunjukan tari Seudati.
4. Mengajarkan nilai kehidupan
Selain mengobarkan semangat, tari Seudati juga menjadi sebuah tarian yang mengandung filosofi tentang kehidupan.
Di dalam tarian yang diperagakan dan syair yang didendangkan seringkali disisipkan cerita yang membahas mengenai persoalan hidup sehari – hari sehingga dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang dialami masyarakat.
Ciri – Ciri Tari Seudati

Berikut adalah ciri-ciri dari tarian Seudati yang membuatnya unik dari tarian Nusantara lainnya:
1. Tariannya dilakukan oleh 10 orang pria
Jika kebanyakan tarian diperagakan oleh wanita, maka tarian ini diperagakan oleh pria. Ciri khas utama lain dari tarian asal Aceh ini adalah jumlah penari yang membawakannya.
Tarian Seudati dibawakan secara kompak dan solid oleh 10 orang penari pria. Gerakan tari yang indah dan penuh makna diperlihatkan.
two. Penari laki – laki dibagi sesuai fungsi
Setiap tarian yang dilakukan oleh sepuluh laki – laki dibagi menurut fungsinya. Bagian tersebut di antaranya :
-
Satu anak
-
Satu
adoee
atau adik laki – laki -
Delapan dalam atau kakak laki – laki. Salah satu dari delapan dalam tersebut disebut pemimpin atau
sheik, ada seorang
apet sheik
atau wakil pemimpin, dan enam lainnya disebut
rakan
atau kawan (teman).
3. Tidak diiringi musik
Jika diiringi musik, maka tarian tersebut bukan tari Seudati karena tarian ini tidak diingingi oleh alat musik apapun.
Satu – satunya musik yang menjadi pengiring tarian adalah hentakan kaki, tangan dan bunyi gerakan dari para penarinya yang rampak dan kompak.
4. Durasi tarian sangat panjang
Tak ada tarian yang lebih panjang dari tari Seudati di Indonesia. Ya, tarian ini memang memiliki durasi yang sangat panjang. Pertunjukan tari Seudati bahkan bisa dimulai sejak pukul 8 malam sampai pukul vi pagi.
Biasanya tarian dipertontonkan di lapangan terbuka tidak di atas panggung. Tari Seudati yang ditampilkan bisa jadi lebih asyik dilihat ketika ada kompetisi antara dua desa yang masing – masing punya tim tarian sendiri – sendiri.
Kompetisi tari antar desa yang seperti ini sampai sekarang masih bisa kita temukan di Aceh, terlebih ketika ada hari besar atau memperingati acara kemerdekaan.
Komponen Tarian Seudati

Sebuah tarian bisa dikatakan sebagai tari Seudati jika di dalamnya terdiri atas beberapa komponen berikut ini :
i. Penari
Penari yang memeragakan tari Seudati adalah delapan orang penari pria yang salah satunya ditunjuk sebagai pemimpin dan wakil pemimpin. Kemudian ada seorang pembantu syeikh, dan dua orang pembantu yang berada di sebelah kiri.
Ada satu orang pembantu lagi di bagian belakang, juga ada tiga penari lainnya yang merupakan pembantu biasa. Juga terdapat dua orang penyanyi yang bertugas sebagai pengiring tari. Sehingga jumlah semuanya adalah 10 orang. Mereka punya tugas masing – masing yang berbeda satu sama lain.
two. Tempo dan irama
Jika tari tradisional yang terkenal di Indonesia pada umumnya diiringi dengan alat musik gamelan atau alat musik lainnya, maka hal yang berbeda akan Anda temukan pada tari Seudati. Hal ini karena tarian ini tidak diiringi dengan alat musik apapun dalam pertunjukannya.
Alat musik satu – satunya adalah syair pengiring dan gerakan badan atau tepukan dari penarinya. Gerakan demi gerakan penari menyesuaikan irama dan tempo dari ketukan, gerakan badan dan lagu atau syair yang dinyanyikan pengiring penari.
3. Gerakanan
Tari Seudati merupakan sebuah tarian yang memiliki gerakan energik, dinamis dan penuh semangat. Namun pada beberapa bagian ditampilkan gerakan yang terkesan kaku untuk menampilkan kesan gagah dari penarinya.
Sementara gerakan tepukan dada dan perut mengesankan kesombongan dan sikap kstaria pria Aceh.
Ciri – ciri gerak tari Aceh ini adalah memadukan gerakan secara kompak, heroik, riang, dan menampakkan kebersamaan.
Gerakan tari yang meliputi gerakan meloncat, melangkah, memukul dada, memetik jari, atau menghentakkan kaki secara serentak akan sering Anda temukan dalam tarian ini.
Beberapa gerakan yang dipertunjukkan dalam tari Seudati di antaranya :
-
Gerakan sapaan yang berarti pesan untuk saling menghormati
-
Ketrep jaroe
atau petik jari yang berarti keceriaan -
Nyap
yang merupakan gerakan ayunan badan -
Tepukan badan yang artinya keharusan melakukan suatu pekerjaan dengan hati – hati
-
Rheng
yang artinya pertimbangan dalam hidup itu sangat penting -
Gerakan kepala ke kanan dan ke arah kiri artinya mengingatkan setiap manusia untuk selalu berdzikir kepada Allah SWT
-
Nyet
atau
keutheet
artinya hidup harus memiliki landasan -
Dhiet
atau gerakan mengangkat bahu artinya kompak dan gembira -
Geudham ghaki
yaitu gerakan menghentakkan kaki yang artinya bahwa manusia harus senantiasa bertakwa kepada Allah SWT
4. Babak
Sama halnya dengan pementasan drama yang terdiri atas banyak babak, tarian Seudati juga demikian. Beberapa sesi atau babak dari Tari Seudati, terdiri dari :
-
Saleum aneuk
-
Saleum syeh
-
Likok
-
Saman
-
Kisah
-
Lanie
atau gambus pembuka -
Gambus penutup
Adapun syair – syair yang tertuang sebagai iringan musik Tarian Seudati berisi berbagai pesan tentang adat istiadat Aceh, Agama Islam, kisah sejarah Aceh dan syair yang berisi semangat.
Akan tetapi kini Tarian Seudati tidak melulu memiliki syair dengan konsep seperti Tari Seudati dahulu karena dalam perkembangan tarian syairnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Bahkan
aneuk syahi
dapat menciptakan syair secara spontan sesuai dengan kondisi acara yang menyelenggarakan tarian ini sebagai tarian penghibur.
Properti Tari Seudati
Berikut adalah properti yang wajib ada ketika tari Seudati ditampilkan di berbagai acara:
1. Kostum penari
Busana atau pakaian penari Seudati adalah kostum khusus bertemakan adat budaya Melayu. Pada tarian ini biasanya, pakaian penari berupa kaos oblong ketat lengan panjang berwarna putih.
Alasan dipilihnya warna putih sebagai pakaian penari ialah putih melambangkan kesucian dan kemurnian pria Aceh.
Sama halnya dengan kostum bawahan, celana yang dipakai penari juga harus panjang ketat dan berwarna putih. Kostum pada tarian Seudati mestilah menutup seluruh bagian aurat pada muslim laki-laki.
2. Rencong

Pada tarian Seudati, rencong hanya digunakan sebagai hiasan dan bukan termasuk gerakan khusus serta cukup diselipkan di ikat pinggang penari saja.
Walaupun hanya sebagai properti pendukung, rencong ini memiliki filosofi sebagai lambang dari kegagahan, ketangguhan, serta keberanian pria Aceh.
three. Kain songket
Salah satu properti wajib dari tarian ini yakni kain songket. Kain tenun ini merupakan kain yang umum digunakan dalam acara resmi adat budaya Melayu.
Dalam tarian Seudati, kain songkat dililitkan pada pinggang sebatas paha. Cara mengikatnya dengan menggunakan ikatan ombak berayun yakni lipatan kain yang dikumpulkan di depan badan penari.
Umumnya, ikat pinggang akan digunakan untuk mengunci kain songket agar tidak mudah lepas. Warna kain songket yang digunakan biasanya berwarna cerah atau bisa gelap dengan corak cerah.
4. Ikat pinggang

Properti selanjutnya, berupa aksesoris berupa ikat pinggang berupa pita fleksibel yang terbuat dari kulit dan terpasang di pinggang.
Aksesoris ini tak boleh dilupakan sebab kegunaanya ialah untuk mengikat kain kain songket agar tak mudah lepas saat dikenakan penari. Selain itu, ikat pinggang ini juga sebagai tempat untuk meletakkan rencong.
Pemilihan warna dan motif ikat pinggang bisa disesuaikan dengan warna songket atau bisa juga berlainan.
Umumnya, warna merah digunakan sebagai perlambangan keberanian pria Aceh ketika melawan para penjajah zaman dahulu.
5. Tangkulok

Tangkulok merupakan properti berupa penutup kepala dari sehelai kain sutra berwarna dasar hitam dengan motif berupa hiasan dari sulaman benang.
Pembuatan tangkulok dilakukan secara manual seperti pada pembuatan kain songket. Untuk sulaman benang juga dipilih berwarna cerah seperti merah atau bisa juga keemasan.
Pemilihan warna tangkulok disesuaikan dengan warna kain songkat yang dikenakan penari. Sebagai contoh, warna merah menggambarkan semangat membara.
6. Sapu Tangan

Properti terakhir ialah, sapu tangan berupa sehelai kain berukuran thirty-45 cm dan merupakan bagian dari gerakan tarian Seudati.
Sama halnya dengan properti lainnya, sapu tangan yang digunakan berwarna merah sebagai lambang dari semangat perlawanan rakyat Aceh terhadap penjajahan serta lambang kewibawaan para penari Seudati.
Pola Lantai Tari Seudati

Buku berjudul Seudati di Aceh karya Essi Hermaliza dkk (2014), disebutkan bahwa tari Seudati merupakan sebuah tarian yang memiliki aneka ragam pola lantai. Pola lantai dalam tarian disebut sebagai konfigurasi barisan yang akan membentuk formasi di setiap babak tarian.
Pada babak pembuka, pola lantai yang digunakan berbentuk garis lurus baik satu baris atau dua baris. Pada babak pertama, pola segi empat berbentuk silang juga digunakan.
Babak kedua menggunakan pola lantai garis lurus, pola segi empat silang, garis lurus dua baris, lingkaran, pola huruf H dan pola zig – zag.
Kemudian pada babak terakhir, yaitu ketika penari hendak turun dari papan pertunjukan, pola lantai garis lurus satu baris untuk memberi hormat akan digunakan. Kemudian penari akan turun satu per satu dari papan pertunjukan.
Itulah sedikit penjelasan tentang tari Seudati yang berasal dari Aceh. Semoga informasi di atas dapat menjadi informasi yang menambah wawasan.
Gerakan Tari Seudati Cepat Atau Lambat
Source: https://adahobi.com/tari-seudati/